Kegiatan 2 : Pengamatan
Akar, Batang , dan Daun
Tujuan : Untuk
Mengamati Susunan Akar , Batang , dan Daun, baik pada tumbuhan monokotil maupun
tumbuhan dikotil.
Alat dan Bahan
:
1.
Microskop dan perlengkapannya
2.
Kaca benda dan kaca penutup
Urutan kerja
:
1.
Amati
preparaat awetan penampang melingtang akar , batang , dan daun monokotil dan dikotil dengan perbesaran 100 kali.
2.
Gambarlah
bagian-bagian yang teramati dan berikanlah keterangan.
Hasil
Pengamatan :
AKAR MONOKOTIL |
BATANG MONOKOTIL |
AKAR DIKOTIL |
BATANG MONOKOTIL |
DAUN MONOKOTIL
|
DAUN DIKOTIL
|
PERTANYAAN:
1.
Tulislah nama jaringan akar penyusun tumbuhan
monokotil dan dikotil sesuai gambar diatas!
2.
Tulislah nama jaringan penyusun batang monokotil dan
dikotil sesuai gambar diatas !
3.
Tulislah nama jaringan pada akar monokotil dan
dikotil? Apa perbedaannya ?
4.
Bandingkan susunan jaringan batang dikotil dan
monokotil ? apa perbedaannya?
5.
Apakah perbedaan antara batang monokotil dan dikotil ?
6.
Sebutkan perbedaan antara daun monokotil dan daun
dikotil (menggunakan table) dalam hal :
a.
Tipe tulang daun c.
tipe berkas pengangkutan
b.
Letak stomata d.
cambium
7.
A. apakah yang
dimaksud lingkaran tahun ?
B. sebutkan tipe berkas pengangkutan pada akar
monokotil dan dikotil !
8.
Sebutkan perbedaan antara jaringan tiang dengan
jaringan bunga karang , mengenai bentuk sel, jumlah kloroplas, dan fungsi
(dengan menggunakan table).
JAWABAN :
1.
v epidermis
v Korteks
v Endodermis
v Periskel
v Floem
v Cambium
v Xylem
v Empulur
2.
Batang monokotil
v Epidermis
v Korteks
v Pembuluh
angkut
v Empulur
Batang dikotil
v Epidermis
v Kutikula
v Endodermis
v Floem
v Xylem
v Cambium
v Empulur
3.
Akar monokotil
·
Epidermis
·
Korteks
·
Endodermis
·
Periskel
·
Floem
·
Xylem
·
empulur
Akar dikotil
·
Epidermis
·
Korteks
·
Endodermis
·
Periskel
·
Floem
·
Cambium
·
Xylem
Perbedaannya pada akar monokotil xilem dan floem silih berganti ,
sehingga pada akar dikotil bentuk cambium tidak melingkar , tetapi seperti
bintang (bertipe radial). Pada dikotil , system perakaran tunggang , sedangkan
pada monokotil berakar serabut.
4.
Pada batang dikotil
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada
perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas
pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium
intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang
mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
Pada batang monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel,
batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil
terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
5.
Monokotil :
- Batang tidak bercabang-cabang
- Pembuluh angkut tersebar
- Tidak mempunyai kambium vaskuler, sehingga tidak dapat tumbuh membesar
- Mempunyai meristem interkalar
- Tidak memiliki jari-jari empulur
- Tidak dapat dibedakan antara korteks dan empulur
Dikotil :
- Batang bercabang
- Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berseling radial
- Mempunyai kambium vaskuler, sehingga dapat tumbuh membesar
- Tidak mempunyai meristem interkalar
- Jari-jari empulur berupa deretan parenkima di antara berkas pengangkut
- Dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur




Tidak ada komentar:
Posting Komentar